Langkah Langkah Untuk Setting Routrer yaitu:
1.Buka Google Chrome/Mozila Firefox/Browser yang lainnya
2.Masukkan IP 192.168.0.1,Seperti Gambar di Bawah:
3.Setting
Wan Settup Yaitu DHCP,Setelah itu Masukkan SSID(Nama Wifi)Sesuai
Keinginan kalian,dan untuk Security Key nya adalah Password Wifi
kalian(Minimal 8 Huruf/angka),atau Bisa seperti gambar di bawah ini:
5.Klik Save and Connect.
6.Setelah Itu Pergi Ke Setup lalu Pilih Settingan Bagian Manual/Seperti Gambar di bawah ini:
7.Lalu Samakan Semua Settingan seperti di bawah ini:
8.Lalu akan menjadi Seperti Gambar di bawah ini:
9.Lalu Setting Ip seperti di bawah atau Sesuka kalian:
10.Lalu Klick pada bagian Ip nya(yang berWarna Biru)
Selasa, 01 September 2020
KONFIGURASI D-LINK DIR-612
MENGUBAH NAMA INTERFACE DAN MENAMBAHKAN IP ADDRESS LOCAL MIKROTIK
Ubah Nama Interface Pada Mikrotik
Selanjutnya anda bisa melakukan pengubahan terhadap nama interface agar memudahkan anda saat melakukan pengaturan seperti mengkoneksikan port. Dengan merubahnya menjadi nama yang mudah anda ingat, tentu akan membantu memudahkan anda dalam proses pengkoneksiannya. Silahkan langsung saja anda klik menu interface, maka akan muncul tampilan baru seperti di bawah ini.
Menambahkan Address List LAN di Mikrotik
Untuk menambahkan Address list LAN di mikrotik, anda dapat melihat pada gambar dibawah ini.
Selanjutnya anda bisa melakukan pengisian IP kembali tujuannya adalah untuk membuat IP LAN nya. Caranya seperti poin nomor 3 :
- Silahkan klik menu IP, kemudian klik Addresses dan klik tanda plus
- Bagian Address : isi 10.22.22.1/24 (sebagai contoh)
- Bagian Network : kosongkan saja
- Bagian Interface : isi ether 3
- Silahkan klik menu OK.
MENGAMANKAN Router Mikrotik
KEAMANAN ROUTER
Langkah - langkah yang perlu dilakukan untuk mengamankan Router Mikrotik sebagai
berikut :
1. Ganti Username dan Password Router Mikrotik
Sudah bukan rahasia lagi kalau Router Mikrotik mempunyai Username dan Password
bawaan pabrik yaitu Username : Admin, dan Password : (blank). Sebaiknya Username
Password default tersebut kita disable, dihapus atau kita ubah, agar
tidak digunakan orang lain. Untuk menghapus dan melakukan disable User Default
silakan buat terlebih dahulu User yang memiliki hak akses (group) Full. Untuk
melakukan management User bisa masuk ke menu System -> Users
Selain disable, kita juga bisa membuat user baru dengan hak akses Read. Dalam
memberikan hak akses Read yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai
lupa nonaktifkan (un-cek) policies "reboot". Karena Secara default Group Read
masih
bisa melakukan Reboot.
2. Ubah atau Matikan Service yang Tidak Diperlukan
Service di Router Mikrotik secara default sudah terbuka, jadi kita harus mengantisipasi
beberapa service yang kita gunakan untuk melakukan remote ke router. Caranya
kita bisa menonaktifkan service tersebut, mengubah port defaultnya atau
membatasi hanya beberapa ip address saja yang boleh akses menggunakan port tersebut.
Pengaturan ini dapat dilakukan pada menu IP �> Services
3. Non-Aktifkan Neighbors Discovery
Mikrotik memiliki protocol yang dapat melakukan broadcast domain melalui layer
2 sehingga membuat perangkat Mikrotik bisa saling menemukan jika berada di jaringan
layer 2 yang sama, namanya adalah Mikrotik Neighbor Discovery Protocol(MNDP).
Perangkat yang support MNDP dan CDP dapat menemukan atau mengetahui informasi
router lain seperti informasi identity Router, MAC-Address,dan IP-Address. Contoh
paling mudah saat kita akan melakukan winbox di tab Neighbors akan terlihat beberapa
informasi Router yang terkoneksi layer 2 dengan laptop kita.
Agar Router tidak memberikan informasi tersebut, sebagai admin jaringan sebaiknya
lakukan disable discovery interface. Terutama Interface yang terkoneksi langsung
dengan pihak umum misalnya interface wireless untuk jaringan hotspot, interface
ethernet untuk jaringan PC client warnet, dan sebagainya.
Pengaturan ini dapat dilakukan pada menu IP �> Neighbors
Langkah Pertama Menjaga Keamanan Router
Setelah selesai dengan setting fitur yang dibutuhkan, terkadang admin jaringan mengabaikan sisi kemanan router. Hal ini akan sangat riskan akan terjadinya serangan terhadap router, terlebih ketika router langsung terkoneksi ke internet dan memiliki ip public. Namun jangan salah, serangan terhadap router tidak selalu berasal dari jaringan internet, bisa juga berasal dari jaringan lokal. Kita akan coba bahas langkah pertama yang perlu dilakukan untuk menjaga router dari orang yang tidak bertanggung jawab.
Services
Router Mikrotik menjalankan beberapa service untuk memudahkan cara user dalam mengakses router, atau menggunakan fitur lainnya. Service ini by-default akan dijalankan oleh router terus menerus. Kita bisa cek service yang dijalankan oleh mikrotik di menu IP --> Services
Ada beberapa service yang secara default dijalankan oleh router mikrotik. Berikut detail informasi service router MikroTik dan kegunaannya.
-
API : Application Programmable Interface, sebuah service yang mengijinkan user membuat custom software atau aplikasi yang berkomunikasi dengan router, misal untuk mengambil informasi didalam router, atau bahkan melakukan konfigurasi terhadap router. Menggunakan port 8728.
-
API-SSL : Memiliki fungsi yang sama sama seperti API, hanya saja untuk API SSL lebih secure karena dilengkapi dengan ssl certificate. API SSL ini berjalan dengan menggunakan port 8729.
-
FTP : Mikrotik menyediakan standart service FTP yang menggunakan port 20 dan 21. FTP biasa digunakan untuk upload atau download data router, misal file backup. Authorisasi FTP menggunakan user & password account router.
- SSH : Merupakan salah satu cara remote router secara console dengan secure. Hampir
sama seperti telnet, hanya saja bersifat lebih secure karena data yang ditrasmisikan
oleh SSH dienskripsi. SSH MikroTik by default menggunakan port 22.
-
Telnet : Memiliki fungsi yang hampir sama dengan ssh hanya saja memiliki beberapa keterbatasan dan tingkat keamanan yang rendah. Biasa digunakan untuk remote router secara console. Service telnet MikroTik menggunakan port 23.
-
Winbox : Service yang mengijinkan koneksi aplikasi winbox ke router. Tentu kita sudah tidak asing dengan aplikasi winbox yang biasa digunakan untuk meremote router secara grafik. Koneksi winbox menggunakan port 8291.
-
WWW : Selain remote console dan winbox, mikrotik juga menyediakan cara akses router via web-base dengan menggunakan browser. Port yang digunakan adalah standart port HTTP, yaitu port 80.
-
WWW-SSL : Sama seperti service WWW yang mengijinkan akses router menggunakan web-base, akan tetapi www-ssl ini lebih secure karena menggunakan certificae ssl untuk membangun koneksi antara router dengan client yang akan melakukan remote. By default menggunakan port 443.
Selanjutnya adalah pertanyaan bagi administrator jaringan, apakah kemudian semua
service tersebut akan digunakan ?. Terkadang admin jaringan tidak terlalu peduli,
service tetap berjalan padahal tidak dibutuhkan, sehingga service ini bisa dimanfaatkan
oleh orang yang tidak bertanggung jawab setiap saat. Pernahkah Anda membuka terminal
router MikroTik kemudian muncul pemberitahuan "failure for user root from xx.xx.x.xxx via ssh" ? Error
tersebut menginformasikan bahwa ada user yang mencoba mengakses router dengan
menebak username dan password router.
Disable Service
Untuk meminimalisasi user mencoba mengakses router menggunakan service tertentu, administrator jaringan bisa mematikan service yang dirasa tidak digunakan. Misal kita hanya butuh memngakses router via winbox dan web-base, maka kita bisa matikan service selain dua service tadi.
Available From
Administrator jaringan bisa membatasi dari jaringan mana router bisa diakses
pada service tertentu dengan menentukan parameter "Available From" pada setting
service. dengan menentukan "Available From", maka service hanya bisa diakses dari
jaringan yang sudah ditentukan. Ketika ada yang mencoba mengakses router dari
jaringan diluar allowed-address, secara otomatis akan ditolak oleh router. Parameter
"Available From" bisa diisi dengan IP address ataupun network address.
Ubah Port
Management User
Beberapa administrator kadang berpikir bahwa dengan memberi password saja sudah cukup. Kemudian men-share username dan password ke beberapa rekan teknisi, bahkan untuk teknisi yang hanya memiliki akses monitoring router juga diberikan hak akses admin. Hal ini tentu akan sangat riskan ketika router yang dihandle merupakan router penting. Berikut beberapa tips management user yang bijak.
Group Policies
Teknisi yang hanya memiliki tanggung jawab monitoring jaringan tidak membutuhkan
hak akses full terhadap router. Biasanya hak akses full hanya dimiliki oleh orang
yang paling tahu terhadap kondisi dan konfigurasi router. Admin jaringan bisa
membuat user sesuai dengan tanggung jawab kerja masing - masing dengan menentukan
group dan policies pada setting user. Jika menggunakan Winbox, masuk ke menu System
--> User --> Tab Group.
Ada beberapa opsi kebijakan yang akan diberikan untuk menentukan priviledge user.
berikut detail opsi policy dan hak yang dimiliki :
-
local : kebijakan yang mengijinkan user login via local console (keyboard, monitor)
-
telnet : kebijakan yang mengijinkan use login secara remote via telnet
-
ssh : kebijakan yang mengijinkan user login secara remote via secure shell protocol
-
ftp : Kebijakan yang mengijinkan hak penuh login via FTP, termasuk transfer file dar/menuju router. User dengan kebijakan ini memiliki hak read, write, dan menghapus files.
-
reboot : Kebijakan yang mengijinkan user me-restart router.
-
read : Kebijakan yang mengijinkan untuk melihat Konfigurasi router. Semua command console yang tidak bersifat konfigurasi bisa diakses.
-
write : Kebijakan yang mengijinkan untuk melakukan konfigurasi router, kecuali user management. Policy ini tidak mengijinkan user untuk membaca konfigurasi router, user yang diberikan policy wirte ini juga disarankan juga diberikan policy read.
-
policy : Kebijakan yang meemberikan hak untuk management user. Should be used together with write policy. Allows also to see global variables created by other users (requires also 'test' policy).
-
test : Kebijakan yang memberikan hak untuk menjalankan ping, traceroute, bandwidth-test, wireless scan, sniffer, snooper dan test commands lainnya.
-
web : Kebijakan yang memberikan hak untuk remote router via WebBox
-
winbox : Kebijakan yang memberikan hak untuk remote router via WinBox
-
password : Kebijakan yang memberikan hak untuk mengubah password
-
sensitive : Kebijakan yang memberikan hak untuk melihat informasi sensitif router, misal secret radius, authentication-key, dll.
-
api : Kebijakan yang memberikan hak untuk remote router via API.
-
sniff : Kebijakan yang memberikan hak untuk menggunakan tool packet sniffer.
Allowed Address
"Allowed Address" digunakan untuk menentukan dari jaringan mana user tersebut boleh akses ke router. Misalkan admin jaringan memiliki kebijakan bahwa teknisi hanya boleh mengankses router melalui jaringan lokal, tidak boleh melalui jaringan public. pada kasus seperti ini, kita bisa menggunakan opsi "Allowed Address".
Allowed address bisa dengan ip address atau network addresss. Jika kita isi dengan ip address, maka user hanya bisa login ketika menggunakan ip address tertentu, jika kita isi network address, user bisa digunakan pada segmen Ip address tertentu.
MikroTik Neighbor Discovery Protocol (MNDP)
Merupakan layer 2 broadcast domain yang mengijinkan perangkat yang support MNDP atau CDP untuk saling "menemukan". Contoh paling sederhana ketika kita scan winbox untuk meremote router. Dengan melakukan scan, akan muncul informasi mac address, identity, dan ip address router. Sehingga pada saat MNDP ini berjalan, user yang berada dalam jaringan router bisa dengan mudah menemukan router, dan mengetahui beberapa informasi router. Pada router Mikrotik, router yang menjalankan MNDP bisa dilihat di menu IP --> Neighbors. Akan terlihat router yang sedang terkoneksi dan menjalankan MNDP.
Agar router tidak menampilkan informasi ketika ada user yang melakukan scan discovery protokol, administrator jaringan disarankan untuk men-disable discovery interface. Jika menggunakan Winbox, masuk ke menu IP --> Neighboor --> Tab Discovery Interfaces.
4. Non-Aktifkan atau Ubah Fitur MAC Server
Dengan melakukan disable pada discovery interface bukan berarti Router tidak
bisa di remote menggunakan MAC-Address. Jika sebelumnya sudah menyimpan atau mengetahui
MAC-Address Router, masih bisa di remote menggunakan MAC-Address. Jika menginginkan
Router tidak bisa diremote menggunakan MAC-Address baik melalui Winbox ataupun
via telnet, matikan Fitur MAC-Server di Router. Tools -> MAC-Server
Atau Anda hanya ingin MAC-Winbox dari interface yang
terkoneksi dengan PC Anda saja misal Ether2. Cara melakukannya buat
terlebih
dahulu MAC-Winbox Interface ke Arah Ether2 selanjutnya disable interface
"all"
5. Aktifkan Firewall Filter Untuk Akses Service Router (DNS dan Web Proxy)
Router Mikrotik yang kita tempatkan sebagai Gateway Utama, sering mengaktifkan
fitur Allow-remote-request DNS dan web proxy. Kedua fitur tersebut bisa dimanfaatkan
oleh pihak luar terutama
web proxy yang kadang membuat trafik international kita sering penuh padahal tidak
ada user lokal yang menggunakannya.
Untuk mengatasi hal tersebut kita harus mengaktifkan filter pada Firewall agar pihak luar tidak bisa memanfaatkan DNS kita dan Web Proxy kita.
Jangan lupa buat juga action drop untuk trafik DNS yang menggunakan protocol udp.
6. Non-Aktifkan Btest Server
Router Mikrotik juga memiliki fitur Btest Server, yang bisa digunakan untuk melakukan
test koneksi yang sudah terbentuk. Tetapi fitur ini jika tiba-tiba di manfaatkan
oleh pihak luar, Router kita di paksa untuk men-generate trafik atau menerima
trafik bandwith test bisa jadi bandwidth yang kita miliki habis atau tiba-tiba
CPU load kita menjadi 100%. Tentu sebagai admin jaringan tidak menginginkan hal
itu, lebih baik fitur ini dimatikan.
Pengaturan dapat dilakukan pada menu Tools �> BTest Server
Artikel mengenai penggunaan Bandwidth test bisa di lihat di halaman berikut Bandwidth Test Menggunakan Mikrotik
7. Ubah pin atau Non-Aktifkan Fitur LCD
Beberapa Router Mikrotik sudah dilengkapi dengan LCD yang juga bisa digunakan
untuk menambahkan perintah-perintah sederhana langsung dari LCD tersebut. Jika
router yang memiliki LCD tersebut di tempatkan di tempat yang terjangkau orang
banyak sebaiknya lakukan pengubahan pin atau Non-Aktifkan Fitur LCD agar orang
lain tidak iseng mengotak atik router kita. Penjelasan mengenai LCD di Mikrotik
bisa di lihat di Artikel Pengaturan LCD Display Mikrotik
8. Lakukan Backup secara berkala serta Enkripsi dan Ambil File backupnya
Agar tidak perlu konfigurasi ulang sebaiknya kita lakukan Backup secara berkala.
Apalagi setelah selesai konfigurasi lakukan backup konfigurasi, dan jangan lupa
pindahkan file backup tersebut ke PC atau laptop Anda. Untuk menjaga keamanan
file backup bisa Anda lakukan Enkripsi saat akan melakukan backup konfigurasi.
Untuk detailnya bisa dilihat di Artikel Backup Konfigurasi Mikrotik
9. Aktifkan Bootloader Protector
Fitur Bootloader Protector digunakan untuk melakukan proteksi terhadap gangguan
fisik yang bisa saja terjadi pada routerboard terutama proteksi terhadap tombol
reset yang ada di router Mikrotik. Contoh implementasinya sudah pernah kami bahas
artikel Protected Bootloader
10.Amankan Fisik Router
Mikrotik adalah perangkat hardware elektronik sebagaimana perangkat elektronik
lainnya yang membutuhkan perawatan Fisik seperti :
- Proteksi kabel power agar jangan terlalu sering di cabut colok
- Ruang pendingin untuk menjaga suhu perangkat mikrotik
- Perlindungan terhadap lonjangan listrik menggunakan UPS, atau yang melewati POE sebaiknya gunakan Arester.