Rabu, 22 Juli 2020

Dasar Desain dan Pewarnaan Grafis X TKJ

KONSEP PEWARNAAN 
    
    1.  Warna Primer
Merupakan warna dasar yang tidak merupakan campuran dari warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah merah, biru, dan kuning.
MACAM-MACAM WARNA PRIMER
    
    1.  Warna Primer Additive
Warna primer additive adalah warna primer cahaya. Alat/media yang menggabungkan pancaran cahaya untuk menciptakan sensasi warna menggunakan sistem warna additif. Televisi adalah yang paling umum. Warna primer additive adalah merah, hijau dan biru. Campuran warna cahaya merah dan hijau, menghasilkan nuansa warna kuning atau orange. Campuran hijau dan biru menghasilkan nuansa cyan, sedangkan campuran merah dan biru menhasilkan nuansa ungu dan magenta. Campuran dengan proporsi seimbang dari warna additif primer menghasilkan nuansa warna kelabu; jika ketiga warna ini disaturasikan penuh, maka hasilnya adalah warna putih. Ruang warna/model warna yang dihasilkan disebut dengan RGB (red, green, blue).
    
    2.  Warna Primer Subtraktif
Warna primer subtraktif adalah warna primer pantulan cahaya. Media yang menggunakan pantulan cahaya untuk untuk menghasilkan warna memakai metode campuran warna subtraktif.
3.  Warna Sekunder
Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.
    
    4.  Warna Tersier
Merupak an campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga. 

Konsep Pewarnaan dalam Desain Grafis

      1.    RGB
RGB adalah suatu model warna yang terdiri atas 3 buah warna: merah (Red), hijau (Green), dan biru (Blue), yang ditambahkan dengan berbagai cara untuk menghasilkan bermacam-macam warna. Kegunaan utama model warna RGB adalah untuk menampilkan citra / gambar dalam perangkat elektronik, seperti televisi dan komputer, walaupun juga telah digunakan dalam fotografi biasa. Sebelum era elektronik, model warna RGB telah memiliki landasan yang kuat berdasarkan pemahaman manusia terhadap teori trikromatik.

RGB merupakan model warna yang bergantung kepada peranti: peranti yang berbeda akan mengenali atau menghasilkan nilai RGB yang berbeda, karena elemen warna (seperti fosfor atau pewarna) bervariasi dari satu pabrik ke pabrik, bahkan pada satu peranti setelah waktu yang lama. Model warna ini merupakan model warna yang paling sering dipakai. Contoh alat yang memakai mode warna ini yaitu TV, kamera, pemindai, komputer, dan kamera digital.

Kelebihan model warna ini adalah gambar mudah disalin / dipindah ke alat lain tanpa harus di-convert ke mode warna lain, karena cukup banyak peralatan yang memakai mode warna ini. Kelemahannya adalah tidak bisa dicetak sempurna dengan printer, karena printer menggunakan mode warna CMYK, sehingga harus diubah terlebih dahulu. RGB merupakan model warna aditif, yaitu ketiga berkas cahaya yang ditambahkan bersama-sama, dengan menambahkan panjang gelombang, untuk membuat spektrum warna akhir.
2.    CMYK
      Cyan Magenta Yellow Key, atau sering disingkat sebagai CMYK adalah proses pencampuran pigmen yang lazim digunakan percetakan. Tinta process cyan, process magenta,process yellow, process black dicampurkan dengan komposisi tertentu dan akurat sehingga menghasilkan warna tepat seperti yang diinginkan. Bahkan bila suatu saat diperlukan, warna ini dengan mudah bisa dibentuk kembali. Sistem CMYK juga digunakan oleh banyak printer kelas bawah karena keekonomisannya.

CMYK (adalah kependekan dari cyan, magenta, yellow-kuning, dan warna utamanya (black-hitam), dan seringkali dijadikan referensi sebagai suatu proses pewarnaan dengan mempergunakan empat warna) adalah bagian dari model pewarnaan yang sering dipergunakan dalam pencetakan berwarna. Namun ia juga dipergunakan untuk menjelaskan proses pewarnaan itu sendiri. Meskipun berbeda-beda dari setiap tempat pencetakan, operator surat kabar, pabrik surat kabar dan pihak-pihak yang terkait, tinta untuk proses ini biasanya, diatur berdasarkan urutan dari singkatan tersebut.

Model ini, baik sebagian ataupun keseluruhan, biasanya ditimpakan dalam gambar dengan warna latar putih (warna ini dipilih, dikarenakan dia dapat menyerap panjang struktur cahaya tertentu). Model seperti ini sering dikenal dengan nama “subtractive”, karena warna-warnanya mengurangi warna terang dari warna putih.

Dalam model yang lain “additive color”, seperti halnya RGB (Red-Merah, Green-Hijau, Blue-Biru), warna putih menjadi warna tambahan dari kombinasi warna-warna utama, sedangkan warna hitam dapat terjadi tanpa adanya suatu cahaya. Dalam model CMYK, berlaku sebaliknya: warna putih menjadi warna natural dari kertas atau warna latar, sedangkan warna hitam adalah warna kombinasi dari warna-warna utama. Untuk menghemat biaya untuk membeli tinta, dan untuk menghasilkan warna hitam yang lebih gelap, dibuatlah satu warna hitam khusus yang menggantikan warna kombinasi dari cyan, magenta dan kuning.


Desain Grafis Percetakan VS Multimedia

Perbedaan Multimedia Dan Desain Percetakan

 








Walaupun bisnis percetakan dengan multimedia menggunakan software yang sama tetapi output yang dikeluarkan jelas tentu berbeda beberapa perbedaan yang menonjol sebagai berikut :
No
Item - Item
Desain grafis percetakan
Multimedia
1.       
Palet
CMYK
RGB
2.       
File
Tiff,eps
Jpg, gif, png
3.       
Ukuran
Besar
File kecil
4.       
Diproduksi
Cat atau tinta
Cahaya lampu RGB
5.       
Media
Kertas dan lainnya
Media monitor
6.       
Ukuran Bidang
Bebas  (Sesai kebutuhan)
Ukuran monitor
7.       
Resolusi
Min 300 dpi
72 dpi atau lebih sedikit
8.       
Warna Dasar
Putih ( tanpa cat / tinta)
Hitam  (tanpa cahaya)
Dari perbedaan letak diatas kita bahas satu persatu, langsung saja
1.    Palet
    Palet menurut kamus KBBI bisa diartikan
 alat yang digunakan pelukis untuk tempat menaruh cat, berupa lempeng berbentuk perisai,
   jika hubungan dengan dunia digital maka hanya berbeda alat yaitu palet warna atau alat warna, multimedia dan desian grafis percetakan mempunyai palet yang berbeda, untuk multimedia yaitu RGB ( Red, Greren, Blue) dan Desain Grafis Percetakan CMYK ( Cyan, Magenta, Yellow , Black ), apa perbedaanya ? kita jawab :
     Perbedaan Palet RGB Dan CMYK
     RGB  ( Red Green Blue )
  
RGB ( Red Green Blue ) - Panduan Desain Lengkap











   Warna RGB adalah model warna additive yang bertujuan sebagai penginderaan dan presentasi gambar dalam tampilan visual pada peralatan elektronik seperti komputer, televisi dan fotografi. Warna RGB difungsikan untuk tampilan di monitor komputer karena warna latar belakang komputer adalah hitam. Jadi, R = Red (merah) G= Green (hijau) dan B = Blue (biru) sebagai warna dasar difungsikan untuk berbagi intensitas cahaya untuk mencerahkan warna latar belakang yang gelap (hitam), 
     Ketika ke tiga elemen tersebut menjadi menyatu maka akan mengasilkan warna putih ( terang ) bagus untuk tampilan atau visual pada alat elektronik, sangat membantu sekali untuk menyampaikan informasi pada alat elektronik
     
    Warna RGB biasanya lebih terang dan jelas, biasanya menghasilkan besar kapasitas file yang lebih kecil. Warna RGB sangat cocok untuk presentasi visual dalam tampilan monitor seperti desain halaman web/situs. 








     Sedangkan CMYK adalah warna yang dikenal dalam proses printing dan percetakan. Terdiri dari C = Cyan, M = Magenta, Y = Yellow, dan K = Black. Warna CMYK digunakan untuk tampil seimbang dengan latar belakang putih dari bahan cetak seperti kertas dan lain-lain. 
     Kesalahan Mode Palet Warna 

     Sering kali beberapa karya desain yang akan naik cetak masih dalam format RGB, dan ketika dikonversi menjadi CMYK, warna biasanya akan berubah menjadi lebih redup dan tidak secerah warna yang tampil pada model RGB.

     Solusi Permasalahannya
    Solusi dari masalah ini adalah, desainer harus memastikan dulu desainnya tampil dengan warna yang diinginkan dalam format warna CMYK, karena yang akan keluar dari mesin cetak adalah warna dengan  model CMYK.

Jadi RGB untuk visualisasi atau presentasi untuk alat elektronik sedangkan CMYK untuk dunia percatakan
2.    File
              Jenis file maksudnya file yang dipakai dalam dunia multimedia dan desain grafis tentu berbeda,pada desain grafis percetakan Jenis file umumnya menggunakan software desain grafis diantaranya : Pagemaker, CorelDraw, Illustrator, Freehand, Photoshop, dan AdobeinDesign. Menurut survei saya pada tiap kota umumnya menggunakan software yang berbeda-beda tapi tidak luput dari program diatas mungkin software diatas sangat familiar untuk dunia desain grafis, saya sarankan jika kita ingin menguasai dunia desain maka kuasai software diatas, file output yang digunakan oleh software diataspun berbeda dengan multimedia, seperti corel menggukan extensi .cdr dan photoshop .psd .eps masih banyak extensi yang lainnya .tiff, .wmf, .pdf, .ai. Beberapa Tips jika kita ingin menggeluti desain percetakan:


1. pelejari beberapa software desain percetakan : Pagemaker, CorelDraw, Illustrator, Freehand, Photoshop, dan AdobeinDesign. Menurut survei saya pada tiap kota umumnya menggunakan software yang berbeda-beda tapi tidak luput dari program diatas.
2. Jangan menggunakan MSWord, Powerpoint atau aplikasi msoffice lainnya untuk desain grafis , karena banyak sekali kekurangan fasilitas efek yang disediakan misalnya seperti pembuatan shadow, outline, colouring cmyk, effek gambar, pengaturan margin, ukuran fonts dan banyak lagi.
3. Jika memang tetap menggunakan MSOffice tidak masalah (saya tdk merekomendasikan) namun kekurangannya komposisi warna akan tidak sama pada saat naik ke percetakan, karena msoffice memakai color RGB sedangkan percetakan memakai color CMYK, Kemudian setelah file selesai dibuat harus dan harus di konvert ke file PDF, komputer anda harus terinstal program ini.
4. File gambar selalu menggunakan format : PSD, EPS, TIFF, WMF, PDF, AI. Format ekstensi file gambar tersebut merupakan kode dari perwakilan identitas program tersebut, dan tentunya bisa diedit ulang jika ada kesalahan dalam desain
 5. Hindari import file gambar dengan JPG, JPEG, PNG, BMP, GIF, karena akan merusak gambar asli dan hasil tidak akan maksimal
 6. Selalu menggunakan standar gambar beresolusi 300 dpi, menjaga ketajaman gambar
 7. Penyimpanan data bisa ke flashdisk, cd data, dvd data, maupun penyimpan data yang lainnya menyesuaikan isi jumlah filenya.
8. Sertakan pula file Fontnya. Nah … ini bagian yang susah jika menggunakan program non desain grafis, karena jika di akses ke komputer lain bentuk fonts otomatis akan berubah jika ada beberapa fonts-fonts unik yang dibuat di situ.
10. Untuk CorelDraw semua fonts-fontsnya harus convert, Pagemaker harus copy fontnya, adobeIndesing tinggal di packing saja.

     Oke sekarang kita masuk area multimedia,
     Dalam dunia multimedia yang berhubungan dengan gambar dan foto, terdapat banyak jenis format atau ekstensi file gambar yang biasa kita gunakan sehari-hari. Berikut ini adalah penjelasan dari berbagai format gambar tersebut, di antaranya : 

PSD (Photoshop Document) 
    Format file ini adalah format asli dokumen Adobe Photoshop. Format ini bisa menyimpan informasi layer dan alpha channel yang terdapat pada sebuah gambar, sehingga suatu saat dapat dibuka dan diedit kembali.
Format ini juga bisa menyimpan gambar dalam beberapa mode warna yang disediakan Photoshop. Anda dapat menyimpan dengan format file ini jika ingin mengeditnya kembali. 

    “ Format ini sangat cocok untuk editing foto karena menyimpan layer yang bisa digunakan di edit ulang pada efek yang bisa di berikan layer”
    BMP (Bitmap Image)
Format file ini adalah format grafis yang fleksibel untuk platform Windows sehingga dapat dibaca oleh program grafis manapun. Format ini bisa menyimpan informasi dengan kualitas tingkat 1 bit samapi 24 bit. Kelemahan format file ini adalah tidak bisa menyimpan alpha channel serta ada kendala dalam pertukaran platform.

    Untuk membuat sebuah objek sebagai desktop wallpaper, simpanlah dokumen Anda dengan format file ini. Anda dapat mengkompres format file ini dengan kompresi, sehingga bisa kapasitas yang lebih kecil
     Format file ini bisa menyimpan gambar dalam mode warna RGB, Grayscale, Indexed Color, dan Bitmap.

JPG/JPEG (Joint Photographic Expert Group)
Format file ini bisa mengkompres objek dengan tingkat kualitas sesuai dengan pilihan yang disediakan. Format file sering dimanfaatkan untuk menyimpan gambar yang akan digunakan untuk keperluan halaman web, multimedia, dan publikasi elektronik lainnya.


Gunakan file ini karena bisa untuk halaman web, multimedia, dan publikasi elektronik baik mobile atau desktop
    Format file ini bisa menyimpan gambar dengan mode warna RGB, CMYK, dan Grayscale. Format file ini juga bisa menyimpan alpha channel, namun karena orientasinya ke publikasi elektronik maka format ini berukuran relatif lebih kecil dibandingkan dengan format file lainnya.

GIF (Graphic Interchange Format)
Format file ini hanya bisa menyimpan dalam 8 bit (hanya mendukung mode warna Grayscale, Bitmap dan Indexed Color). Format file ini adalah format standar untuk publikasi elektronik dan internet.

Format file bisa menyimpan animasi dua dimensi yang akan dipublikasikan pada internet, desain halaman web dan publikasi elektronik. Format file ini bisa mengkompres dengan ukuran kecil menggunakan kompresi LZW.


PNG (Portable Network Graphic)

Format file ini berfungsi sebagai alternatif lain dari format file GIF. Format file ini digunakan untuk menampilkan objek dalam halaman web.

Kelebihan dari format file ini dibandingkan dengan GIF adalah kebisa annya menyimpan file dalam bit depth hingga 24 bit serta bisa menghasilkan latar belakang (background) yang transparan dengan pinggiran yang halus. Format file ini bisa menyimpan alpha channel.

RAW
Format file ini adalah format file yang fleksibel untuk pertukaran dokumen antar aplikasi dan platform. Format file ini bisa menyimpan mode warna RGB, CMYK, dan Grayscale dengan 1 alpha channel serta mode warna Multichannel, Lab Color dan Duotone tanpa alpha channel, biasanya format ini dihasilkan dari kamera SLR atau DSLR.

Gunakan file ini jika anda seorang fotografer karena masih menyimpan setingan rekaman cahaya, kecepatan rana atau bukaan lensa oleh kamera sehingga memudahkan untuk mengedit
3.    Ukuran
Ukuran file desain grafis cenderung berukuran besar, karena menyimpan settingan yang belum dikonversikan pada tipe file yang lain sedangkan untuk multimedia kemungkinan lebih kecil karena file sudah menjadi file yang sudah jadi seperti bentuk vidio atau gambar, tapi ketika dibandingkan dengan multimedia bidang vidio edting bisa menyamai ukuran file pada desain grafis yang berukuran besar
jadi, ukuran file desain grafis besar karena file masih disimpan dengan setingannya
4.    Diproduksi
Dari kedua bidang tersebut sangatlah berbeda, desain grafis diproduksi dengan media tinta atau cat karena akan di cetak di media publikasi di lapangan, sedangankan untuk multimedia diproduksi dengan cahaya atau warna karena akan ditampilkan di media elektronik
5.    Media
Media yang digunakan pada kedua bidang ini berbeda, multimedia dibuat pada layar karena pada media elektronik seperti monitor, handphone,lcd dan lain-lain. Berbeda dengan desain grafis itu menggunakan media kertas, kain, pelastik dan lain-lain
6.    Ukuran Bidang
Ukuran bidang pada desain grafis bisa dikatan bebas karena bisa sesuai permintaan karena terdapat alat cetak yang beragam dengan ketentuan yang beragam juga yang di desain sesuai kebutuhan, berbeda dengan multimedia itu mengkuti bidang yang telah di tetapkan dalam dunia elektronik seperti resolusi layar, hand phone, monitor bisa 4:3 dan 9:16
7.    Resolusi
Resolusi pada multimedia lebih sedikit yaitu 72 dpi maksudnya dot per pixcel, satu titik itu dihitung satu pixel sedangkan untuk desain grafis minimal 300 dpi atau lebih
Itu lah beberapa beberapa perbedaan multimedia dan desain grafis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar