Rabu, 21 Juli 2021

Menganalisis Perencanaan Produksi Massal

Menganalisis Perencanaan Produksi Massal

 

A.    Tujuan Kegiatan Pembelajaran

Setelah selesai mempelajari modul ini siswa diharapkan:

1.     Menetapkan Skala Proses Produksi

2.     Tahapan-tahapan dalam penetapan skala proses produksi barang dan jasa

3.     Faktor perencanaan proses produksi dan jasa

4.     Persiapan perencanaan proses produksi dan jasa

B.    Uraian Materi

1.     Menetapkan Skala Proses Produksi

Langkah-langkah dalam menetapkan skala proses produksi dan jasa, yaitu sebagai berikut. 

a.  Produk apa yang akan diproduksi.

b.  Bilamana kegiatan proses produksi akan dimulai.

c.  Berapa jumlah produk yang akan diproduksi.

d.  Berapa besarnya jumlah dana yang akan dibutuhkan.

e.  Berapa banyak tenaga kerja yang diperlukan.

f.   Peralatan apa yang diperlukan.

g.  Berapa tingkat persediaan bahan baku yang diperlukan.

h. Syarat-syarat dalam penetapan skala proses produksi dan jasa, antara lain:

i.   Penetapan skala produksi barang dan jasa harus disesuaikan dengan tujuan usaha.Penetapan skala produksi barang dan jasa harus sederhana dan mudah dilaksanakan. Penetapan skala produksi barang dan jasa harus dapat memberikan analisis dan klasifikasi tentang kegiatan operasi proses produksi.

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan skala proses produksi dan jasa. Berikut ini faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan skala proses produksi dan jasa.

 

a.  Sifat proses produksi dan jasa

Sifat proses produksi dan jasa dapat dibedakan sebagai berikut.

1)  Proses produksi dan jasa yang terputus-putus

Proses produksi dan jasa yang terputus-putus, dilakukan atas dasar jumlah pesanan (order) produk yang diterima perusahaan. Di sini, jumlah produksi yang dibuat perusahaan pada umumnya sedikit. Sehingga untuk menetapkan. skala produksi dan jasa yang diproduksi, semata-mata tidak berdasarkan pada ramalan penjualan.

2)  Proses produksi barang dan jasa yang terus-menerus

Proses produksi dan jasa yang terns menerus, dilakukan berdasarkan pada ramalan produk. Di sini, penetapan skala produksi dan jasa tidak dilakukan atas dasar pesanan, akan tetapi dilakukan untuk memenuhi pasar clan dalam jumlah produksi yang besar.

b.  Jenis dan mutu produk yang akan diproduksi

Untuk menetapkan skala proses produksi dan jasa ada beberapa jenis dan mutu, serta sifat produk yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan, yakni sebagai berikut.

1)  Apakah produk yang akan diproduksi itu tahan lama?

2)  Apakah mutu produk yang diproduksi itu tergantung pada biaya persatuan?

3)  Apakah produk yang akan diproduksi itu mempunyai sifat permintaan musiman atau tidak?

4) Apakah produk yang akan diproduksi itu costumer's goods atau producer's goods?

c.  Jenis produk baru dan lama

Seorang wirausahawan perlu memperhatikan dan mempertimbangkan jenis produk baru, disertai penelitian tentang:

1)  Lokasi; apakah perusahaan perlu berdekatan dengan sumber-sumber bahan baku atau dekat dengan pasar konsumen?

2)  Berapajumlah produk yang akan diproduksi?

3)  Bagaimana sifat permintaan terhadap produk, apakah musiman atau sepanjang masa?

2.     Tahapan-tahapan dalam penetapan skala proses produksi barang dan jasa

Adapun tahapan-tahapan pada penetapan skala proses produksi dan jasa, yaitu sebagai berikut.

a.  Routing

Routing adalah menetapkan dan menentukan urutan-urutan proses produksi dari bahan mentah sampai menjadi produk akhir. Di dalam menentukan urutan-urutannya, harus sudah termasuk penyusunan alat-alat yang akan dipergunakan.

b.  Scheduling

Scheduling adalah menetapkan dan menentukan jadwal kegiatan operasi proses produksi yang disenergikan sebagai suatu kesatuan. Dari scheduling, nantinya akan dapat diketahui dan diawasi penggunaan waktu pada setiap saat pemrosesan produksi, sesuai dengan urutan-urutannya.

c.  Dispatching

Dispatching adalah menetapkan dan menentukan proses pemberian perintah untuk mulai melaksanakan operasi proses produksi yang sudah direncanakan di dalam routing dan scheduling.

d.  Follow-up

Follow-up adalah menetapkan dan menentukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi penundaan dan mendorong terkoordinasinya seluruh perencanaan operasi proses produksi.

3.     Faktor perencanaan proses produksi dan jasa

Perencanaan proses produksi adalah perencanaan tentang produk apa dan berapa jumlahnya masing-masing, yang segera diproduksikan pada periode yang akan datang. Akan tetapi, semua produk yang tercantum di dalam perencanaan proses produksi barang/jasa, belum tentu akan dicantumkan seluruhnya pada suatu periode yang akan datang.

Adapun perbedaan antara perencanaan proses produk dan perencanaan proses produksi adalah bahwa pada perencanaan proses produk akan banyak menyangkut aspek-aspek teknis, sedangkan pada perencanaan proses produksi akan lebih banyak menyangkut aspek-aspek ekonomis. Pada perencanaan proses produksi, dititik beratkan kepada produk apa, produk yang bagaimana, dan berapa jumlah produk yang akan diproduksi.

Faktor yang perlu diperhatikan dalam menyusun perencanaan proses produksi dan jasa

Di dalam membuat perencanaan proses produksi dan jasa yang tepat, seorang wirausahawan perlu memperhatikan dan mempertimbangkan masalah intern dan masalah ekstern perusahaan.

Masalah intern adalah masalah yang datangnya dari dalam perusahaan sendiri, seperti mesin­mesin, peralatan, bahan baku, dan tenaga kerja. Adapun masalah ekstern perusahaan adalah masalah yang datangnya dari luar perusahaan, seperti keadaan politik, ekonomi, resesi, deflasi, inflasi, deregulasi, kebijaksanaan pemerintah, dan devaluasi. Untuk menetapkan perencanaan proses produksi dan jasa, seorang wirausahawan perlu memperhatikan berbagai faktor sebagai berikut:

a.  Manfaat produk bagi konsumen;

b.  Permintaan pasar terhadap produk;

c.  Potensi usaha seorang wirausahawan untuk memperoleh keuntungan;

d.  Fasilitas operasi proses produksi;

e.  Kekuatan persaingan dari perusahaan lain;

f.   Kemampuan distribusinya;

g.  Pengembangan produk pada masa yang akan datang.

 

Ciri-ciri perencanaan proses produksi dan jasa, antara lain sebagai berikut.

a.  Perencanaan produksi dan jasa harus menyangkut kegiatan masa mendatang.

b.  Perencanaan produksi clan jasa harus mempunyai jangka waktu tertentu.

c.  Perencanaan produksi dan jasa harus mempersiapkan tenaga kerja, mesin-mesin, bahan baku, metode pengerjaan, modal, dan sebagainya.

d.  Perencanaan produksi dan jasa harus dapat mengoordinir kegiatan produksi dengan kegiatan bagian lainnya.

e.  Perencanaan produksi dan jasa harus dapat menentukan jumlah produk, jenis produk, warna produk, ukuran produk, bentuk produk, dan sebagainya.

 

Syarat-syarat perencanaan proses produksi dan jasa antara lain sebagai berikut.

a.  Perencanaan produksi barang dan jasa harus disesuaikan dengan tujuan usaha.

b.  Perencanaan kerja produksi dan j asa harus sederhana, dimengerti, dan dapat dilaksanakan.

c.  Perencanaan produksi dan jasa harus memberikan analisis dan klasifikasi kegiatan.

 

Seorang wirausahawan yang akan menyusun perencanaan proses produksi dan jasa harus memperhatikan dan mempertimbangkan:

a.  Skala produksi;

b.  Jenis Jenisproduk yang akan diproduksi;

c.  Produk tahan lama atau tidak;

d.  Sifat produk yang akan diproduksi;

e.  Sifat permintaan terhadap produk;

f.   Kuantitas dan kualitas produk yang akan diproduksi.

 

4.     Persiapan perencanaan proses produksi dan jasa

Adapun persiapan perencanaan proses produksi dan jasa, meliputi hal-hal sebagai berikut.

a.  Prosedur persiapan

Prosedur persiapan perencanaan proses produksi dan jasa antara lain:

1)  Seorang wirausahawan perlu membina gagasan produk dari konsumen atau pembeh.

2)  Seorang wirausahawan perlu mendorong para karyawan untuk ikut memikirkan gagasan produk yang akan diproduksi.

b.  Penyaringan gagasan

Tujuan utama penyaringan gagasan proses produksi dan jasa untuk mendapatkan gagasan yang baik dan tepat di dalam pembuatannya.

c.  Analisis gagasan

Seorang wirausahawan selanjutnya mengadakan analisis terhadap gagasan operasi produksi dan jasa dari berbagai macam usaha. Adapun gagasan terhadap proses produksi dan jasa yang dianggap paling penting yaitu: ,

1)  Potensi permintaan terhadap produk;

2)  Jumlah penjualan produk;

3)  Jumlah pemasaran produk;

4)  Kemampuan produk yang mendatangkan laba.

d.  Percobaan proses produk

Di dalam percobaan proses produk, terdapat 2 (dua) hal yang sangat penting, yaitu:

1)  Dari tahap pengelolaan gagasan, menjadi suatu kegiatan konkret.

2)  Perusahaan menghasilkan produksi yang dapat dipertanggungjawabkan, baik secara teknis maupun komersial.

e.  Uji coba produk

Pada dasarnya ada 2 (dua) macam manfaat yang akan didapat oleh seorang wirausahawan dengan adanya uji coba produksi dan jasa, yaitu:

1)  Seorang wirausahawan akan memperoleh gambaran yang lebih lugs tentang operasi produksi.

2)  Seorang wirausahawan akan menemukan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan, cacat tidaknya, dan bermanfaat tidaknya, dari produk yang dibuatnya.

f.   Tahap komersialisasi

Tahap komersialisasi adalah proses memperkenalkan produk yang diproduksi kepada para konsumen atau pembeli. Berbagai usaha pada tahap komersialisasi yang dilakukan oleh seorang wirausahawan antara lain melaksanakan merek produk, kemasan produk, harga produk, promosi produk, dan distribusinya.

Agar perencanaan kegiatan operasi produksi dan jasa dalam perusahaan dapat dilaksanakan dengan baik, setiap pelaksanaan dan pengawasan kegiatan operasi produksi perlu mengetahui apa yang harus dilaksanakan.

C.    Petunjuk Praktikum

1.     Judul : Menganalisis Perencanaan Produksi Masal Amplop

2.     Tugas Masalah

a.     Melakukan produksi masal Amplop dan menganalisis prosesnya

b.     Melakukan manajemen produksi yang paling efisien.

c.     Melakukan langkah produksi yang benar dan paling cepat.

3.     Prinsip Teori

a.     Bahwa memproduksi masal suatu barang diperhitungakan siklus dan kapasitas produksi agar bahan baku tidak terbuang percuma.

b.  Bahwa kecepatan produksi dan besarnya permintaan akan menjadi pertimbangan dalam memproduksi suatu barang agar mendapatkan keuntungan yang sebesar besarnya.

c.     Target produksi perlu diperhitungkan dengan matang dan disesuaikan dengan bahan baku produksi.






4.     Kegiatan Praktikum ( dibahas jika kota lahat sudah berstatus minimal Zona Kuning)

a.     Bentuk kelompok kerja beranggotakan 5 anak setiap kelompok

b.     Guru menjual kertas A4 seharga Rp 25,- perlembar, dipersiapkan 1 rim kertas A4 (500 lembar).

c.     Setiap kelompok diwajibkan untuk membeli sesuai kebutuhan batasan produksi dan kapasitasnya. Kapasitas produksi ditentukan oleh kecepatan memproduksi satu buah barang, tenaga kerja, dan lamanya (waktu) berproduksi.

d.     Setelah waktu mulai memproduksi ditentukan, kelompok siswa dengan manajemen masing masing mulai memproduksi Amplop yang telah terstandarisasi.

e.     Setiap Amplop yang masuk kategori A (sesuai standar) dibayar seharga Rp. 50,- Amplop kategori B (tidak standar) dibeli seharga Rp 20,- dan yang rusak (cacat) dikembalikan ke produsen (reject).

f.      Selesai semua transaksi, produksi, dan penjualan, hitunglah hasil penjualan apakah untung atau rugi.

g.     Lakukan analisis produksi masal yang telah dilakukan baik dari aspek teknis, manajemen, dan kerugian/keuntungan.

5.     Diskusikan dan paparkan hasil analisis dari setiap kelompok.

6.     Diakhir praktikum dilakukan test

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar