Menganalisis Perencanaan Produksi Massal
A. Tujuan Kegiatan
Pembelajaran
Setelah selesai mempelajari modul ini siswa
diharapkan:
1. Menetapkan
Skala Proses Produksi
2. Tahapan-tahapan
dalam penetapan skala proses produksi barang dan jasa
3. Faktor
perencanaan proses produksi dan jasa
4. Persiapan
perencanaan proses produksi dan jasa
B. Uraian Materi
1. Menetapkan
Skala Proses Produksi
Langkah-langkah dalam menetapkan skala proses
produksi dan jasa, yaitu sebagai berikut.
a. Produk apa yang
akan diproduksi.
b. Bilamana
kegiatan proses produksi akan dimulai.
c. Berapa jumlah
produk yang akan diproduksi.
d. Berapa besarnya
jumlah dana yang akan dibutuhkan.
e. Berapa banyak
tenaga kerja yang diperlukan.
f. Peralatan apa
yang diperlukan.
g. Berapa tingkat
persediaan bahan baku yang diperlukan.
h. Syarat-syarat
dalam penetapan skala proses produksi dan jasa, antara lain:
i. Penetapan skala
produksi barang dan jasa harus disesuaikan dengan tujuan usaha.Penetapan skala
produksi barang dan jasa harus sederhana dan mudah dilaksanakan. Penetapan
skala produksi barang dan jasa harus dapat memberikan analisis dan klasifikasi
tentang kegiatan operasi proses produksi.
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam penetapan skala proses produksi dan jasa. Berikut ini
faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan skala proses
produksi dan jasa.
a. Sifat proses
produksi dan jasa
Sifat proses produksi dan jasa dapat dibedakan
sebagai berikut.
1) Proses produksi
dan jasa yang terputus-putus
Proses produksi dan jasa yang terputus-putus,
dilakukan atas dasar jumlah pesanan (order) produk yang diterima
perusahaan. Di sini, jumlah produksi yang dibuat perusahaan pada
umumnya sedikit. Sehingga untuk menetapkan. skala produksi dan jasa
yang diproduksi, semata-mata tidak berdasarkan pada ramalan penjualan.
2) Proses produksi
barang dan jasa yang terus-menerus
Proses produksi dan jasa yang terns menerus,
dilakukan berdasarkan pada ramalan produk. Di sini, penetapan skala
produksi dan jasa tidak dilakukan atas dasar pesanan, akan tetapi
dilakukan untuk memenuhi pasar clan dalam jumlah produksi yang besar.
b. Jenis dan mutu
produk yang akan diproduksi
Untuk menetapkan skala proses produksi dan jasa ada
beberapa jenis dan mutu, serta sifat produk yang perlu diperhatikan dan
dipertimbangkan, yakni sebagai berikut.
1) Apakah produk
yang akan diproduksi itu tahan lama?
2) Apakah mutu
produk yang diproduksi itu tergantung pada biaya persatuan?
3) Apakah produk
yang akan diproduksi itu mempunyai sifat permintaan musiman atau tidak?
4) Apakah produk
yang akan diproduksi itu costumer's goods atau producer's goods?
c. Jenis produk
baru dan lama
Seorang wirausahawan perlu memperhatikan dan
mempertimbangkan jenis produk baru, disertai penelitian tentang:
1) Lokasi; apakah
perusahaan perlu berdekatan dengan sumber-sumber bahan baku atau
dekat dengan pasar konsumen?
2) Berapajumlah
produk yang akan diproduksi?
3) Bagaimana sifat
permintaan terhadap produk, apakah musiman atau sepanjang masa?
2. Tahapan-tahapan
dalam penetapan skala proses produksi barang dan jasa
Adapun tahapan-tahapan pada penetapan skala proses
produksi dan jasa, yaitu sebagai berikut.
a. Routing
Routing adalah menetapkan dan menentukan
urutan-urutan proses produksi dari bahan mentah sampai menjadi produk
akhir. Di dalam menentukan urutan-urutannya, harus sudah
termasuk penyusunan alat-alat yang akan dipergunakan.
b. Scheduling
Scheduling adalah menetapkan dan menentukan
jadwal kegiatan operasi proses produksi yang disenergikan sebagai suatu
kesatuan. Dari scheduling, nantinya akan dapat diketahui dan
diawasi penggunaan waktu pada setiap saat pemrosesan produksi, sesuai
dengan urutan-urutannya.
c. Dispatching
Dispatching adalah menetapkan dan menentukan
proses pemberian perintah untuk mulai melaksanakan operasi proses produksi
yang sudah direncanakan di dalam routing dan scheduling.
d. Follow-up
Follow-up adalah menetapkan dan menentukan
berbagai kegiatan agar tidak terjadi penundaan dan mendorong
terkoordinasinya seluruh perencanaan operasi proses produksi.
3. Faktor
perencanaan proses produksi dan jasa
Perencanaan proses produksi adalah perencanaan
tentang produk apa dan berapa jumlahnya masing-masing, yang segera
diproduksikan pada periode yang akan datang. Akan tetapi, semua
produk yang tercantum di dalam perencanaan proses produksi barang/jasa,
belum tentu akan dicantumkan seluruhnya pada suatu periode yang akan
datang.
Adapun perbedaan antara perencanaan proses produk
dan perencanaan proses produksi adalah bahwa pada perencanaan proses
produk akan banyak menyangkut aspek-aspek teknis, sedangkan pada perencanaan
proses produksi akan lebih banyak menyangkut aspek-aspek ekonomis.
Pada perencanaan proses produksi, dititik beratkan kepada produk apa,
produk yang bagaimana, dan berapa jumlah produk yang akan diproduksi.
Faktor yang perlu diperhatikan dalam menyusun
perencanaan proses produksi dan jasa
Di dalam membuat perencanaan proses produksi dan
jasa yang tepat, seorang wirausahawan perlu memperhatikan dan
mempertimbangkan masalah intern dan masalah ekstern perusahaan.
Masalah intern adalah masalah yang datangnya
dari dalam perusahaan sendiri, seperti mesinmesin, peralatan, bahan baku, dan
tenaga kerja. Adapun masalah ekstern perusahaan adalah
masalah yang datangnya dari luar perusahaan, seperti keadaan politik,
ekonomi, resesi, deflasi, inflasi, deregulasi, kebijaksanaan pemerintah,
dan devaluasi. Untuk menetapkan perencanaan proses produksi dan jasa, seorang
wirausahawan perlu memperhatikan berbagai faktor sebagai berikut:
a. Manfaat produk
bagi konsumen;
b. Permintaan
pasar terhadap produk;
c. Potensi usaha
seorang wirausahawan untuk memperoleh keuntungan;
d. Fasilitas
operasi proses produksi;
e. Kekuatan
persaingan dari perusahaan lain;
f. Kemampuan
distribusinya;
g. Pengembangan
produk pada masa yang akan datang.
Ciri-ciri perencanaan proses produksi dan jasa,
antara lain sebagai berikut.
a. Perencanaan
produksi dan jasa harus menyangkut kegiatan masa mendatang.
b. Perencanaan
produksi clan jasa harus mempunyai jangka waktu tertentu.
c. Perencanaan
produksi dan jasa harus mempersiapkan tenaga kerja, mesin-mesin, bahan
baku, metode pengerjaan, modal, dan sebagainya.
d. Perencanaan
produksi dan jasa harus dapat mengoordinir kegiatan produksi dengan
kegiatan bagian lainnya.
e. Perencanaan
produksi dan jasa harus dapat menentukan jumlah produk, jenis produk,
warna produk, ukuran produk, bentuk produk, dan sebagainya.
Syarat-syarat perencanaan proses produksi dan jasa
antara lain sebagai berikut.
a. Perencanaan
produksi barang dan jasa harus disesuaikan dengan tujuan usaha.
b. Perencanaan
kerja produksi dan j asa harus sederhana, dimengerti, dan dapat dilaksanakan.
c. Perencanaan
produksi dan jasa harus memberikan analisis dan klasifikasi kegiatan.
Seorang wirausahawan yang akan menyusun perencanaan
proses produksi dan jasa harus memperhatikan dan mempertimbangkan:
a. Skala produksi;
b. Jenis
Jenisproduk yang akan diproduksi;
c. Produk tahan
lama atau tidak;
d. Sifat produk
yang akan diproduksi;
e. Sifat
permintaan terhadap produk;
f. Kuantitas dan
kualitas produk yang akan diproduksi.
4. Persiapan
perencanaan proses produksi dan jasa
Adapun persiapan perencanaan proses produksi dan
jasa, meliputi hal-hal sebagai berikut.
a. Prosedur persiapan
Prosedur persiapan perencanaan proses produksi dan
jasa antara lain:
1) Seorang
wirausahawan perlu membina gagasan produk dari konsumen atau pembeh.
2) Seorang
wirausahawan perlu mendorong para karyawan untuk ikut memikirkan gagasan
produk yang akan diproduksi.
b. Penyaringan
gagasan
Tujuan utama penyaringan gagasan proses produksi
dan jasa untuk mendapatkan gagasan yang baik dan tepat di dalam
pembuatannya.
c. Analisis
gagasan
Seorang wirausahawan selanjutnya mengadakan
analisis terhadap gagasan operasi produksi dan jasa dari berbagai macam
usaha. Adapun gagasan terhadap proses produksi dan jasa yang
dianggap paling penting yaitu: ,
1) Potensi
permintaan terhadap produk;
2) Jumlah
penjualan produk;
3) Jumlah
pemasaran produk;
4) Kemampuan
produk yang mendatangkan laba.
d. Percobaan
proses produk
Di dalam percobaan proses produk, terdapat 2 (dua)
hal yang sangat penting, yaitu:
1) Dari tahap
pengelolaan gagasan, menjadi suatu kegiatan konkret.
2) Perusahaan
menghasilkan produksi yang dapat dipertanggungjawabkan, baik secara
teknis maupun komersial.
e. Uji coba produk
Pada dasarnya ada 2 (dua) macam manfaat yang akan
didapat oleh seorang wirausahawan dengan adanya uji coba produksi dan
jasa, yaitu:
1) Seorang
wirausahawan akan memperoleh gambaran yang lebih lugs tentang operasi produksi.
2) Seorang
wirausahawan akan menemukan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan,
cacat tidaknya, dan bermanfaat tidaknya, dari produk yang dibuatnya.
f. Tahap komersialisasi
Tahap komersialisasi adalah proses memperkenalkan
produk yang diproduksi kepada para konsumen atau pembeli. Berbagai usaha
pada tahap komersialisasi yang dilakukan oleh seorang wirausahawan antara
lain melaksanakan merek produk, kemasan produk, harga produk,
promosi produk, dan distribusinya.
Agar perencanaan kegiatan operasi produksi dan jasa
dalam perusahaan dapat dilaksanakan dengan baik, setiap pelaksanaan dan
pengawasan kegiatan operasi produksi perlu mengetahui apa yang harus
dilaksanakan.
C. Petunjuk
Praktikum
1. Judul :
Menganalisis Perencanaan Produksi Masal Amplop
2. Tugas Masalah
a. Melakukan
produksi masal Amplop dan menganalisis prosesnya
b. Melakukan
manajemen produksi yang paling efisien.
c. Melakukan
langkah produksi yang benar dan paling cepat.
3. Prinsip Teori
a. Bahwa
memproduksi masal suatu barang diperhitungakan siklus dan kapasitas produksi
agar bahan baku tidak terbuang percuma.
b. Bahwa kecepatan
produksi dan besarnya permintaan akan menjadi pertimbangan dalam memproduksi
suatu barang agar mendapatkan keuntungan yang sebesar besarnya.
c. Target produksi
perlu diperhitungkan dengan matang dan disesuaikan dengan bahan baku produksi.
4. Kegiatan Praktikum ( dibahas jika kota lahat sudah berstatus minimal Zona Kuning)
a. Bentuk kelompok
kerja beranggotakan 5 anak setiap kelompok
b. Guru menjual
kertas A4 seharga Rp 25,- perlembar, dipersiapkan 1 rim kertas A4 (500 lembar).
c. Setiap kelompok
diwajibkan untuk membeli sesuai kebutuhan batasan produksi dan kapasitasnya.
Kapasitas produksi ditentukan oleh kecepatan memproduksi satu buah barang,
tenaga kerja, dan lamanya (waktu) berproduksi.
d. Setelah waktu
mulai memproduksi ditentukan, kelompok siswa dengan manajemen masing masing
mulai memproduksi Amplop yang telah terstandarisasi.
e. Setiap Amplop
yang masuk kategori A (sesuai standar) dibayar seharga Rp. 50,- Amplop kategori
B (tidak standar) dibeli seharga Rp 20,- dan yang rusak (cacat) dikembalikan ke
produsen (reject).
f. Selesai semua
transaksi, produksi, dan penjualan, hitunglah hasil penjualan apakah untung
atau rugi.
g. Lakukan
analisis produksi masal yang telah dilakukan baik dari aspek teknis, manajemen,
dan kerugian/keuntungan.
5. Diskusikan dan
paparkan hasil analisis dari setiap kelompok.
6. Diakhir
praktikum dilakukan test
Tidak ada komentar:
Posting Komentar